Jumat, 02 April 2010

Puisi


Guru…ku

Dikala pagi datang
Wajahmu tampak berseri riang
Melangkah ikhlas
Menuju tempat tugasmu
Guru…ku
Tatapan matamu
Penuh makna dan arti

Dengan kesabaranmu
Kau didik kami
Kau ajari kami, kau bina kami
Guru…ku
Karenamu kami jadi tahu
Karenamu juga kami punya segudang ilmu

Karenamu juga
Kami bisa maju
Guru…ku
Dari jari jemari itu
Terciptalah banyak permata bangsa

Tapi kenapa, disaat usia senjamu
Kau tak pernah harapkan imbalan, penghargaan
Atas semua buah karyamu
Tersenyumlah…wahai guruku
Tersenyumlah…pahlawan tanpa tanda jasa

Teachers
We can’t give awords to you
But our love never lost
Wherever and whenever you stay
Always together with love


By: Ariska Sastria Ningsih XIIAI

Kamis, 01 April 2010

cerpen


IMPIAN SANG PUTRI

Sore yang sepi. Gerimis mulai turun, namun Aku masih tetap berdiri disini. Sulit rasanya untuk menerobos rintik-rintik hujan itu. Terlalu dingin, sedingin hati ini. Hari yang melelahkan saat seperti ini, terkadang Aku bermimpi akan ada seorang pangeran yang menjemputku. Memberikan seikat bunga dan membisikkan kata-kata cinta.
“Clara….”,sebuah suara yang membuyarkan lamunanku. Tesya sahabatku telah berdiri dibelakangku sedari tadi. “Hai Tes, apa yang kamu lakukan di sini”, tanya Clara. “Kamu sendiri ngapain di sini bengong sendirian, nunggu Pangeran impian?”
“Mau tahu aja”, jawab Clara ketus. “Entar sore kamu ada acara ngak Clara?”.
“Ngak tuh, emangnya ada apa?”
“Ke rumahku yuk, bantuan buat makalah.”
“Ok deh”, Clara merenggut.
Karena rumah Clara dan Tesya tidak searah, Tesya meninggalkan Clara sendirian menunggu bis pager. Clara kembali melayangkan pikirannya bersama sang pageran tidak lama kemudian sebuah bis berhenti dan membuyarkan lamunan Clara. Di dalam bis Clara melihat keluar dengan tatapan kosong. Tanpa dia sadari, dia sudah sampai di depan rumahnya. Karena masih gerimis Clara pun berlari-lari kecil menuju rumah. Ketika dia ingin menyeberangi jalan, dia tidak melihat ada seorang lelaki berbaju hitam membawa sepeda. Akhirnya lelaki itu menambrak Clara. Clara pun meringis kesakitan. Dan cowok itupun segera menghampirinya. Dengan terbata-bata “Kamu tidak apa-apakan?”
“Makanya kalau jalan lihat-lihat dong”, dengan kesal Clarapun meninggalkan cowok itu. Ketika ia ingin memanggilnya Clara keburu masuk ke rumahnya. Sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur. Sesaat ia terlelap namun lagi-lagi ia dikagetkan ketika ponselnya berbunyi. “Tesya, hallo Tes ada apa?”
“Gini Clara, kok belum datang-datang juga. Kan janjinya mau nolongin aku buat makalah”.
“Ya ya, setengah jam lagi aku ke sana”.
“Aku tunggu ya”. Clara bangkit dari ranjangnya dan mengambil handuk , iapun menuju kamar mandi.
Tidak beberapa lama kemudian Clara segera menuju rumah Tesya. Dari kejauhan Clara melihat sosok jangkung duduk di teras rumah Tesya dan asyik berbicara dengan secangkir teh hangat.
“hai Clara”, sapa Tesya. Ketika sang cowok menolehkan wajah Clara kaget dan tidak menyangka kalau cowok itu yang menabraknya tadi sore.
“ka..kamu, sang cowokpun kaget, “perasaan kita pernah ketemu”.
“ya iyalah…,kamu kan yang nabrak aku tadi sore”.
“maaf deh kalau gitu, aku kan tidak sengaja”
“ya udah kalau gitu”
Tanpa disadari Alex mulai suka kepada Clara.
Hari pertama di sekolah Clara berjalan dengan santai, rambutnya yang sepinggul, kulitnya yang putih, bibir mungilnya menebarkan sennyum kepada setiaporang yang menyapanya. Wajahnya sangat berseri-seri pagi itu. Dari depan perpustakaan sekolah Clara melihat Alex yang kelihatan gagah dengan seragam putih abu-abunya. Dia nggak nyangka bisa satu sekolah dengan Alex.
“Hai Clara, kamu manis sekali pagi ini” sapa Alex
Wajah Clara tiba-tiba memerah. Seudah lama rasanya dia tidak mendengar pujian itu dari mulut sang cowok setelah beberapalama putus dari Raka.
“kamu di kelas berapa Alex?”, tanya Clara
“ aku di kelas XIIa2”
“oo.oh, gimana kesan pertama kamu di sekolah ini?”
“kayaknya aku akan betah disini deh, apalagi kalau ada gadis seperti kamu”, Alex membatin.
Bel tanda masuk pun berbunyi, merekapun berpisah.
Di kelas XIIAI, jam pertama belajar dengan Ibu Azizah, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pagi itu belajar tentang puisi, dan kebetulan Alex memperoleh kesempatan untuk membaca puisi di depan kelas. Suara Alex mengheningkan seluruh kelas . sesaat kemudian iringan tepuk tangan bersahut-sahutan untuk Alex ketika dia selesai membaca puisi, begitu juga dengan Ibu Azizah. Jam pelajaran keempat pun berakhir, Alex bergegas menuju kantin sekolah. Alex melihat gadis duduk di kantin dengan sebotol minuman, tak salah lagi gadis itu adalah Clara. Merekapun berbincang-bincang, dan Alex mengajak Clara candle light dinner di kafe Shinta. Clarapun menerima ajakan Alex dengan senang hati.
Bel tanda masukpun berbunyi….
Alex berteriak kegirangan, dia sungguh telah jatuh cinta kepada Clara.
Malam harinya………
Sebuah mobil Honda jazz berhenti di depan rumah Clara, tak lama kemudian clara keluar dengan rambut terurai panjang dan blus hitamnya membuat Clara seperti bidadari malam itu.Senyuman tersungging dari bibir mungilnya.Alex luluh……
“Sorry,lama nunggu ya?
Alex melongo tak berkata sepatah katapun
“oh,ng….ng….nggak kok baru aja datang”, Alex kaget.
Dengan hati berbunga-bunga Alex melaju dengan semangat.Setiba dikafe dengan dihiasi lilin-lilin kecil Alex dan Clara sangat menikmati malam itu.Clara senang sekali, Ia heran kenapa setiap didekat Alex jantungnya berdetak kencang? Apakah dia telah jatuh cinta pada Alex?menurutnya Alex beda dari laki-laki lain. Tiba-tiba Alexpun membuyarkan lamunan Clara.
“hey, kok bengong aja?kamu senang nggak jalan sama aku malam ini?”
“Hmmm….aku senang kok”jawab Clara tersipu.
“Makasih ya Clara kamu udah mau jalan sama aku malam ini.Mmm…Aku mau ngomong sesuatu boleh nggak?
“mau ngomong apa Lex?”
“Aku mau bilang kalau aku suka sama kamu Clara,Cuma kamu yang membuat hari-hari ku penuh warna,Aku tahu mungkin ini terlalu cepat untuk aku mengungkapkan perasaan ku.Aku nggak maksa kamu untuk jawab sekarang”,Alex mulai gugup.
Sesaat mereka terdiam dan saling berpandangan………….
“Oh,udah malam kita pulang yuk?,”Clara memecahkan keheningan diantara mereka.
Diperjalanan Alex sangat cemas Clara tak merespon sedikitpun ungkapan perasaan nya tadi. Jantung Clara pun semakin berdetak kencang, Ia tak bisa memungkiri kalau ia juga mencintai Alex,tapi apakah secepat itu dia harus menjawab semuanya.Akhirnya Clara sampai dirumah.
“Makasih ya Lex makan malamnya,”Clara tak tahu apa yang harus dia katakan
“Sama-sama,”
Clara pun segera menuju rumah….
Alex berteriak”Clara……”
Clara menoleh kebelakang
“Semoga mimpi indah”kata Alex yang masih cemas
Clara hanya tersenyum tipis………
Keesokan paginya disekolah,pada waktu istirahat Clara,Tesya dan Alex bertemu dikantin.Tesya tahu bahwa Alex menyukai Clara dan akhirnya Tesya meninggalkan mereka berdua. Sejenak mereka terdiam, …
“gimana Clara pertanyaan Aku tadi malam?aku sayang kamu Clara dari awal ketemu Aku udah suka sama kamu, dan Aku ingin kamu menjadi seseorang yang lebih dari sekedar teman” Aga mengungkapkan lagi perasaanya
“Maksud kamu?”
“Aku ingin kamu jadi pacar Aku,Aku janji akan selalu menjaga kamu dan nggak akan mengecewakan kamu”
Clara termenung dan berfikir
“Gimana Clara?kamu maukan jadi…..pacarku???”
“Hmmmm…Aku nggak bisa Lex…”
“Maksud kamu,kamu nggak bisa apa Clara?apa Aku nggak pantas buat kamu?”
“Aku nggak bisa kalau aku nggak nerima kamu,Aku juga sayang sam kamu Lex”
“Apa?kamu nggak becanda kan Clara??jadi…..sekarang kita pacaran kan?
Clara hanya mengangguk dan tersipu malu.Alex tersenyum senang dan hatinya berbunga-bunga.Akhirnya mereka jadian…..
Inilah impian Clara yang ingin menemukan cinta sejatinya.

By : Oktaviani XIIAI